ROTE NDAO, GARDA SELATAN – Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, SH dalam kunjungan kerja bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Lakalena, Bupati Kupang, Bupati Sabu Raijua, dan Bupati TTU, melakukan serangkaian pertemuan dengan Kementerian/Lembaga dalam rangka integrasi program pembangunan.
Bupati Paulus Henuk dalam postingan di akun Facebook pribadinya menyampaikan bahwa dirinya sempat bertemu dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) A. Koswara dan Direktur PK Kementerian KKP Ahmad Aris.
Dalam pertemuan tersebut, ujar Bupati Rote Ndao, dibicarakan berbagai hal terkait capaian sementara K-SIGN Rote Ndao dan kendala di lapangan, serta strategi percepatan agar proyek ini dapat berjalan sesuai target, sehingga memberikan manfaat optimal bagi masyarakat pesisir.
Setelah itu, Bupati Paulus Henuk juga menghadiri undangan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dalam rangka Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pengembangan Lahan Garam dan Industri, termasuk Proyek K-SIGN Rote Ndao.
Dikatakan Bupati Paulus Henuk, mengingat garam merupakan komoditas yang sangat penting dan memiliki peran vital dalam berbagai sektor kehidupan, maka kegiatan ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam upaya mewujudkan swasembada garam nasional.
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Rote Ndao 2019-2024 ini, garam tak hanya dibutuhkan untuk konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan dan pengawet, akan tetapi juga menjadi komponen utama dalam berbagai industri, seperti pembuatan kaca, pengeboran minyak, kosmetik, juga obat-obatan.
“Ketersediaan garam nasional yang berkelanjutan dan berkualitas akan memberikan dampak besar bagi kemandirian industri dalam negeri, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga, butuh komitmen lintas sektor dan lintas wilayah dalam mendukung agenda besar pengembangan garam nasional melalui kolaborasi konkret antara pusat dan daerah,” ujar Paulus Henuk.
Usai kegiatan di Bappenas, kata Paulus Henuk, bersama para bupati melanjutkan pertemuan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang diwakili Bapak Mario dan Tim PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk membahas Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Dakatakan Bupati Paulus Henuk, dalam pertemuan tersebut dirinya memberikan berbagai masukan berdasarkan pengalaman dan kendala yang ditemui di daerah, untuk menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bagi BGN. Sehingga, ke depan Program MBG ini benar-benar bermanfaat dan memiliki multiplier effect bagi masyarakat.
Selain itu, dibahas pula mengenai pengembangan Dapur MBG dan Pak Bupati Paulus Henuk menekankan bahwa upaya pengembangan tidak cukup hanya dengan menambah jumlah dapur untuk menjangkau wilayah terpencil, tetapi juga perlu disertai dengan penyiapan suplai bahan makanan setiap hari.
Hal ini, sambung Bupati Paulus, dapat diwujudkan dengan melibatkan masyarakat setempat, investor lokal, serta membuka peluang kerja sama dengan Koperasi Merah Putih, agar seluruh rantai pasok dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat di sekitar.
Sedangkan pada malam harinya, Bupati Paulus bertemu dengan Perwakilan PT. Nindya Karya yang diwakil Pak Brama dan Pak Titis membicarakan tindak lanjut arahan Menteri KKP untuk terus mengawal setiap tahapan pembangunan K-SIGN di Rote Ndao.
“Dalam pertemuan dengan PT. Nindya Karya kami membahas langkah-langkah teknis agar setiap tahapan pengerjaan konstruksi Proyek K-SIGN dapat berjalan lancar dengan melibatkan masyarakat lokal di Rote Ndao. Karena sesungguhnya, proyek ini tidak hanya berdampak pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat lokasi proyek dan masyarakat Rote Ndao umumnya,” imbuh Bupati Paulus Henuk. ***